cursor

Call Of Duty Black Ops 2 - Prestige 9

Minggu, 23 Juni 2013

kecernaan bahan makan kering



PENDAHULUAN
Kecernaan adalah sebagai suatu cara untuk menilai suatu bahan pakan yang dicerna oleh ternak. Semakin tinggi pakan yang dicerna, maka semakin besar juga nutrisi pakan yang diserap oleh tubuh ternak, sebaliknya jika tingkat kecernaan rendah maka nutrisi yang diserap oleh ternak rendah. Walaupun nutrisi pakan yang diberikan pada ternak tinggi namun tingkat kecernaan yang terjadi rendah, maka pakan yang diberikan tidak berguna.
Kecernaan bahan kering adalah suatu pakan yang telah dioven dan dikeringkan sampai memiliki berat yang konstan. Kecernaan bahan kering di ukur untuk mengetahui jumlah zat makanan yang diserap oleh tubuh ternak.

 
LANDASAN TEORI
Jagung merupakan energi utama bagi ternak karena kandungan pati jagung lebih dari 60-80% dan mudah dicerna karena  kandungan serat kasar relatif rendah. Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin. Jagung mengandung xantofil yang berguna untuk meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan kuning telur.
Analisa nutrisi:
§  9.9% air,
§  9.8% protein,
§  61.8% bahan ekstrak tanpa N,
§  9.8% serat kasar,
§  6.4% lemak dan
§  2.3% abu serta nilai Martabat Pati (MP) adalah 68.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah :

§  Kalori              :           355      Kalori
§  Karbohidrat     :           73,7     gr
§  Vitamin A       :           510      SI
§  Vitamin B1     :           0,38     m
§  Kalsium           :           10        mg
§  Fosfor              :           256      mg
§  Ferrum             :           2,4       mg
  
 Dedak padi/ separator dalam pemakaiannya dalam ransum adalah kandungan serat kasarnya sangat tinggi, kandungan kalsiumnya menurun sekitar 0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar 15%, mudah tengik karena mengandung enzim lipase.
Analisa nutrisi:
§  16.2% air,
§  9.5% protein,
§  43.8% bahan ekstrak tanpa N,
§  16.4% serat kasar,
§  3.3% lemak dan
§  10.8% abu serta nilai Martabat Pati (MP) nya 53
BKK Energi metabolis yang dikandung bungkil kedelai ini antara 2825 kkal per kg hingga 2890 kkal per kg, cukup baik sebagai sumber energy pendamping jagung.Sebagai limbah, bungkil kedelai mempunyai kandungan serat kasar sekitar 6%. Kandungan protein, kandungan calcium dan phosphor yang dikandung bungkil kedelai ini pun lebih baik bila dibandingkan dengan biji-bijian bahan makanan unggas lainnya.
Komposisi kandungan kimia dari kedelai adalah sebagai berikut :
kadar air : 12%              
calsium: 0,4%
protein kasar : 46%   
fospor : 0,8%
serat kasar : 6,5 %
aflatonin : 50 (ppg)
 abu : 7%
 lemak kasar   : 3,7%
PEMBAHASAN
Dari hasil data yang diperoleh, pakan yang memiliki kecernaan paling tinggi adalah:
jagung
jagung merupakan kelompok pakan biji bijian yang merupakan bahan pakan sebagai penyusun dari BR1. Selain itu jagung memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ternak sebagai aktifitas selama pertumbuhan dan kegiatan yang dilakukan oleh ternak di dalam kandang. Sehingga tingkat kecernaan tinggi dari pada bahan pakan yang lain.
Dedak/ separator
Dedak memiliki serat kasar yang lebih tinggi dari pada jagung, tetapi dengan serat kasar yang tinggi tersebut ternak dapat mencerna dalam cukup lama yang membuat ternak lebih lama merasakan kenyang.
BKK
BKK merupakan bahan pakan yang memiliki serat kasar rendah dan protein yang tinggi tetapi tingkat kecernaan yang kurang bagus karena disebabkan oleh masih kurangnya kandungan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh ternak. Sehingga zat yang tidak berguna bagi tubuh di buang dari pada zat yang diperlukan oleh tubuh.
BR1
BR1 merupakan bahan pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang paling lengkap dari pada pakan yang lain. Karena terbuat dari bahan pakan yang berbeda yaitu terbuat dari biji bijian. Tetapi memiliki tingkat kecernaan yang kurang bagus karena disebabkan oleh banyaknya kandungan nutrisi didalam BR1 tetapi tidak bermanfaat bagi tubuh ternak


No.
Kode
Berat  (gr)
BK (%)
Rata-rata Feces Basah (gr)
Feces (gr)
BK Feces Rata-rata (%)
Basah (gr)
Kering (gr)
I
1.1
60,9
9,0
14,78
71,8
11,61
16,18

1.2
75,6
12,7
16,8

1.3
39,5
6,7
16,96
II
2.1
39,9
5,6
14
30,9
4,54
14,7

2.2
28
4,6
16,42

2.3
24,9
3,5
14
III
3.1
62,6
7,6
12,14
66,76
10,14
15,21

3.3
83,1
10,5
12,63

3.4
54,6
11,4
20,88
IV
4.2
23,7
5,1
21,52
30,3
6,97
23,02

4.4
35,7
7,8
21,84

4.5
31,5
8,1
25,7
Tabel Pengamatan BK Feces

Keterangan :
§  Berat wadah 1,1 gram
§  No. 1 = BR1
§  No. 2 = Jagung
§  No. 3 = Bungkil Kedelai (BKK)
§  No. 4 = Separator

Tabel Pengamatan BK Bahan Pakan

Jenis Pakan
Berat Cawan (gr)
Berat Sampel (gr)
Berat Setelah di Oven (gr)
BK (%)
Kecernaan / KCBK (%)
BR 1
12,0169
1,6303
13,5416
93,5
79,70
Jagung
12,9959
1,7175
14,5492
90,5
89,87
BKK
12,8611
1,7727
14,4733
90,9
77,68
Sparator
13,7117
1,6989
15,2824
92,5
84,93

Keterangan:
§  Berat masing-masing bahan pakan yaitu 50 gram
  1. Penghitungan BK Feces
Rumus:
Penghitungan
1.      BR1
Kode 1.1
Kode 1.2
Kode 1.3
Rata-rata BK BR1

2.      Jagung
Kode 2.1
Kode 2.2
Kode 2.3
Rata-rata BK Jagung:
3.      Bungkil Kedelai (BKK)
Kode 3.1

Kode 3.3
Kode 3.4
Rata-rata BK BKK:
4.      Separator
Kode 4.2
Kode 4.4
Kode 4.5
Rata-rata BK Sparator
  1. Penghitungan BK  & KCBK Bahan Pakan
Rumus
Penghitungan
  1. BR1



  1. Jagung
  1. Bungkil Kedelai (BKK)
  1. Sparator

KESIMPULAN
Dari data diatas atau dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pakan yang baik tidak tergantung pada kandungan nutrisi pada pakan yang tinggi, tetapi dilihat oleh kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh ternak tersebut.
2.      Dapat mengetahui berapa presentase yang dicerna oleh ternak dan pakan yang terbuang oleh ternak melalui fesesnya.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar