PENDAHULUAN
Kecernaan adalah sebagai suatu cara untuk menilai
suatu bahan pakan yang dicerna oleh ternak. Semakin tinggi pakan yang dicerna,
maka semakin besar juga nutrisi pakan yang diserap oleh tubuh ternak,
sebaliknya jika tingkat kecernaan rendah maka nutrisi yang diserap oleh ternak
rendah. Walaupun nutrisi pakan yang diberikan pada ternak tinggi namun tingkat
kecernaan yang terjadi rendah, maka pakan yang diberikan tidak berguna.
Kecernaan bahan kering adalah suatu pakan yang telah
dioven dan dikeringkan sampai memiliki berat yang konstan. Kecernaan bahan
kering di ukur untuk mengetahui jumlah zat makanan yang diserap oleh tubuh
ternak.
LANDASAN TEORI
Jagung
merupakan energi utama bagi ternak karena kandungan pati jagung lebih dari
60-80% dan mudah dicerna karena kandungan serat kasar relatif rendah.
Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin. Jagung mengandung xantofil yang
berguna untuk meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan kuning
telur.
Analisa
nutrisi:
§ 9.9%
air,
§ 9.8%
protein,
§ 61.8%
bahan ekstrak tanpa N,
§ 9.8%
serat kasar,
§ 6.4%
lemak dan
§ 2.3%
abu serta nilai Martabat Pati (MP) adalah 68.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah :
§
Kalori : 355 Kalori
§
Karbohidrat : 73,7 gr
§
Vitamin A : 510 SI
§ Vitamin
B1 : 0,38 m
§
Kalsium : 10 mg
§
Fosfor : 256 mg
§
Ferrum : 2,4 mg
Dedak
padi/ separator dalam pemakaiannya dalam ransum
adalah kandungan serat kasarnya sangat tinggi, kandungan kalsiumnya menurun
sekitar 0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar 15%, mudah tengik karena mengandung
enzim lipase.
Analisa
nutrisi:
§ 16.2%
air,
§ 9.5%
protein,
§ 43.8%
bahan ekstrak tanpa N,
§ 16.4%
serat kasar,
§ 3.3%
lemak dan
§ 10.8%
abu serta nilai Martabat Pati (MP) nya 53
BKK Energi metabolis yang dikandung bungkil kedelai ini antara 2825 kkal
per kg hingga 2890 kkal per kg, cukup baik sebagai sumber energy pendamping
jagung.Sebagai limbah, bungkil kedelai mempunyai kandungan serat kasar sekitar
6%. Kandungan protein, kandungan calcium dan phosphor yang dikandung bungkil
kedelai ini pun lebih baik bila dibandingkan dengan biji-bijian bahan makanan
unggas lainnya.
Komposisi kandungan kimia dari
kedelai adalah sebagai berikut :
kadar air : 12%
calsium: 0,4%
protein kasar : 46%
fospor : 0,8%
serat kasar : 6,5 %
aflatonin : 50 (ppg)
abu : 7%
lemak kasar : 3,7%
PEMBAHASAN
Dari
hasil data yang diperoleh, pakan yang memiliki kecernaan paling tinggi adalah:
jagung
jagung
merupakan kelompok pakan biji bijian yang merupakan bahan pakan sebagai
penyusun dari BR1. Selain itu jagung memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh ternak sebagai aktifitas selama pertumbuhan dan
kegiatan yang dilakukan oleh ternak di dalam kandang. Sehingga tingkat
kecernaan tinggi dari pada bahan pakan
yang lain.
Dedak/ separator
Dedak
memiliki serat kasar yang lebih tinggi dari pada jagung, tetapi dengan serat
kasar yang tinggi tersebut ternak dapat mencerna dalam cukup lama yang membuat
ternak lebih lama merasakan kenyang.
BKK
BKK
merupakan bahan pakan yang memiliki serat kasar rendah dan protein yang tinggi
tetapi tingkat kecernaan yang kurang bagus karena disebabkan oleh masih
kurangnya kandungan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh ternak. Sehingga zat
yang tidak berguna bagi tubuh di buang dari pada zat yang diperlukan oleh
tubuh.
BR1
BR1
merupakan bahan pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang paling lengkap dari
pada pakan yang lain. Karena terbuat dari bahan pakan yang berbeda yaitu
terbuat dari biji bijian. Tetapi memiliki tingkat kecernaan yang kurang bagus
karena disebabkan oleh banyaknya kandungan nutrisi didalam BR1 tetapi tidak
bermanfaat bagi tubuh ternak
No.
|
Kode
|
Berat (gr)
|
BK (%)
|
Rata-rata Feces Basah (gr)
|
Feces (gr)
|
BK Feces Rata-rata (%)
|
|
Basah (gr)
|
Kering (gr)
|
||||||
I
|
1.1
|
60,9
|
9,0
|
14,78
|
71,8
|
11,61
|
16,18
|
|
1.2
|
75,6
|
12,7
|
16,8
|
|||
|
1.3
|
39,5
|
6,7
|
16,96
|
|||
II
|
2.1
|
39,9
|
5,6
|
14
|
30,9
|
4,54
|
14,7
|
|
2.2
|
28
|
4,6
|
16,42
|
|||
|
2.3
|
24,9
|
3,5
|
14
|
|||
III
|
3.1
|
62,6
|
7,6
|
12,14
|
66,76
|
10,14
|
15,21
|
|
3.3
|
83,1
|
10,5
|
12,63
|
|||
|
3.4
|
54,6
|
11,4
|
20,88
|
|||
IV
|
4.2
|
23,7
|
5,1
|
21,52
|
30,3
|
6,97
|
23,02
|
|
4.4
|
35,7
|
7,8
|
21,84
|
|||
|
4.5
|
31,5
|
8,1
|
25,7
|
Tabel Pengamatan BK Feces
Keterangan :
§ Berat
wadah 1,1 gram
§ No.
1 = BR1
§ No.
2 = Jagung
§ No.
3 = Bungkil Kedelai (BKK)
§ No.
4 = Separator
Tabel
Pengamatan BK Bahan Pakan
Jenis Pakan
|
Berat Cawan
(gr)
|
Berat Sampel
(gr)
|
Berat Setelah
di Oven (gr)
|
BK (%)
|
Kecernaan /
KCBK (%)
|
BR 1
|
12,0169
|
1,6303
|
13,5416
|
93,5
|
79,70
|
Jagung
|
12,9959
|
1,7175
|
14,5492
|
90,5
|
89,87
|
BKK
|
12,8611
|
1,7727
|
14,4733
|
90,9
|
77,68
|
Sparator
|
13,7117
|
1,6989
|
15,2824
|
92,5
|
84,93
|
Keterangan:
§ Berat
masing-masing bahan pakan yaitu 50 gram
- Penghitungan BK Feces
Rumus:
Penghitungan
1.
BR1
Kode 1.1
Kode 1.2
Kode 1.3
Rata-rata
BK BR1
2.
Jagung
Kode 2.1
Kode 2.2
Kode 2.3
Rata-rata
BK Jagung:
3.
Bungkil
Kedelai (BKK)
Kode 3.1
Kode 3.3
Kode 3.4
Rata-rata
BK BKK:
4.
Separator
Kode 4.2
Kode 4.4
Kode 4.5
Rata-rata
BK Sparator
- Penghitungan BK & KCBK Bahan Pakan
Rumus
Penghitungan
- BR1
- Jagung
- Bungkil Kedelai (BKK)
- Sparator
KESIMPULAN
Dari
data diatas atau dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pakan
yang baik tidak tergantung pada kandungan nutrisi pada pakan yang tinggi,
tetapi dilihat oleh kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh ternak tersebut.
2. Dapat
mengetahui berapa presentase yang dicerna oleh ternak dan pakan yang terbuang
oleh ternak melalui fesesnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar